
Memiliki SKK Konstruksi sangat penting terutama bagi yang bekerja di bidang pembangunan. Salah satu manfaat utama dari SKK tersebut adalah untuk menunjukkan keahlian yang dimiliki. Untuk lebih jelas mengenai dokumen tersebut, silakan simak baik-baik pembahasan pada kali ini.
Mengapa Kami?
Unlimited support
Pengertian Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi
Sebelum ke pembahasan yang lebih detail, akan lebih baik untuk mengetahui terlebih dahulu apa itu SKK Konstruksi. Secara sederhana, SKK atau Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi merupakan sertifikat tertulis bersifat sah dan dijadikan sebagai bukti keahlian seseorang di bidang tersebut.
Nantinya, pekerja konstruksi ini akan dibagi lagi berdasarkan jabatan yang dimiliki. Maksud dari jabatan tersebut adalah ada yang berstatus sebagai tenaga ahli, tenaga khusus, tenaga teknis, atau tenaga kerja operator. Setiap jabatan akan melalui rangkaian tes terlebih dahulu sebelum mendapatkan SKK.
Beberapa orang mungkin masih kerap menyebut sertifikat tersebut dengan istilah SKA. Padahal, kedua istilah ini memiliki perbedaan baik dari segi arti maupun penggunaannya. Dulu SKA kerap disatukan dengan SKT, namun saat ini sertifikat tersebut lebih dikenal dengan SKK.
Best quality
support
Money back
guarantee
Cheap price
provider
Manfaat dan Fungsi Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi
SKK Konstruksi sangat penting bagi para pekerja karena memiliki banyak fungsi dan manfaat. Berikut ini adalah beberapa manfaat tersebut.
Sebagai Bukti Resmi Kompetensi
Manfaat pertama dari SKK Konstruksi adalah sebagai bukti resmi atau pengakuan terhadap kompetensi yang dimiliki oleh pekerja. Hal tersebut cukup penting karena mempunyai nilai di mata hukum. Tak hanya itu saja, pekerja pemilik dokumen ini juga sudah terbukti lulus menjalani ujian.
Ketika sudah mendapatkan bukti resmi yang memiliki nilai di mata hukum, maka sertifikat ini nantinya dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Akan tetapi, pemilik SKK perlu melakukan perpanjangan secara rutin dan sebaiknya jangan sampai melebihi batas masa berlaku dokumen tersebut.
Meningkatkan Kompetensi
Sebelum mendapatkan SKK dari lembaga yang berwenang, pekerja akan diberikan pembekalan dan pelatihan terlebih dahulu. Pelatihan ini bertujuan untuk mendalami seluruh ilmu terkait bidang yang digeluti agar menjadi lebih baik.
Bagi pekerja, dengan adanya pelatihan yang dilakukan maka kemampuan atau kompetensi mereka akan meningkat. Dampaknya tentu saja sangat positif, yakni akan lebih mudah dan mampu mengerjakan berbagai macam proyek dengan hasil maksimal.
Sebagai Persyaratan Jabatan Tertentu
Di beberapa kasus, SKK Konstruksi kerap dijadikan persyaratan atau dokumen pelengkap untuk mendapatkan jabatan tertentu pada sebuah perusahaan. Tentu saja pekerja yang memiliki SKK berkesempatan lebih besar untuk diterima.
Beberapa contoh jabatan yang membutuhkan sertifikat ini antara lain Penanggung Jawab Badan Usaha (PJBU) dan Penanggung Jawab Sub Klasifikasi Badan Usaha (PJSKBU). Selain itu, posisi Penanggung Jawab Teknis Badan Usaha (PJTBU) juga mengharuskan untuk memiliki dokumen tersebut.
Sebagai Persyaratan Pembuatan SBU
Sertifikat Badan Usaha (SBU) adalah dokumen yang wajib dimiliki oleh sebuah perusahaan atau badan usaha dalam bidang apapun, salah satunya adalah sektor konstruksi. SBU menjadi bukti sah sebuah usaha di mata hukum.
Untuk mendapatkan SBU, diperlukan beberapa dokumen pendukung, salah satunya adalah SKK Konstruksi. Tanpa menyertakan SKK, maka dokumen ini tidak dapat dibuat dan akan berdampak kurang baik pada sebuah badan usaha atau perusahaan.
Kelengkapan SKK dalam pembuatan SBU memang cukup penting karena akan menjadi bukti bahwa perusahaan tersebut sudah terbukti mempunyai pekerja yang kompeten. Selain itu, SBU yang telah dibuat juga akan meningkatkan branding untuk mendapatkan klien.
SBU yang dibuat dengan SKK memang sangat penting karena juga dapat dijadikan bukti bahwa perusahaan tersebut memiliki para pekerja kompeten dan profesional. Tidak hanya itu, SBU juga bisa meningkatkan nilai branding perusahaan konstruksi agar dapat dipercaya oleh para klien.
Menjadi Persyaratan Lelang Proyek
Dalam dunia konstruksi, lelang proyek memang kerap dilakukan seperti ketika menjalankan pembangunan fasilitas atau pembuatan bangunan tertentu. Lelang yang digelar ini biasanya diikuti oleh berbagai perusahaan konstruksi.
Perusahaan yang berhasil memenangkan lelang tentu akan mendapatkan banyak keuntungan, baik dari segi branding maupun finansial. Jadi, tidak mengherankan jika banyak perusahaan berlomba-lomba sebaik mungkin dalam memenangkannya.
Namun, perlu diketahui bahwa untuk memenangkan lelang proyek dibutuhkan beberapa syarat yang harus dipenuhi, salah satunya adalah harus mempunyai SKK Konstruksi. Dokumen ini berfungsi sebagai jaminan bahwa perusahaan tersebut mempunyai pekerja yang berkompeten.
Syarat dan Ketentuan Pembuatan Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi
Apabila ingin mengajukan pembuatan sertifikat ini, ada beberapa syarat SKK konstruksi yang harus dipenuhi. Pertama, pemohon harus menyertakan dokumen persyaratan lengkap meliputi KTP asli, NPWP, pas foto terbaru, ijazah pendidikan, alamat email aktif, serta referensi kerja.
Semua persyaratan administrasi ini wajib dipenuhi agar bisa berlanjut ke proses berikutnya. Perlu diketahui, syarat pendidikan akademis ini cukup penting diperhatikan karena hal tersebut menunjukkan kualitas intelektual seseorang dan mungkin bisa memperbesar kemungkinan diterima.
Kemudian, setelah memastikan semua dokumen lengkap, pemohon perlu mengetahui beberapa ketentuan terkait pembuatan SKK. Ketentuan ini telah tertulis pada surat edaran No 05/SE/M/2022 terkait pendaftaran SKK Konstruksi. Sebagai catatan, ketentuan tersebut bisa berubah seiring kebijakan yang berlaku.
Peraturan dan Kebijakan Sertifikat Kompetensi Kerja
Selain dokumen persyaratan di atas, hal lain yang juga perlu diketahui adalah terkait dengan kebijakan atau peraturan terkait SKK. Untuk lebih jelasnya, semua bisa dilihat pada bagian berikut ini.
Kualifikasi Operator
Pada kebijakan terbaru, setidaknya terdapat maksimal 4 SKK dengan tiga klasifikasi yang berbeda. Sementara itu, klasifikasi tersebut hanya diisi paling banyak lima subklasifikasi di dalam tiga klasifikasi berbeda.
Kualifikasi Teknisi
Untuk kualifikasi teknisi dan analis maksimal 5 SKK Konstruksi dengan tiga klasifikasi berbeda. Selanjutnya, klasifikasi ini maksimal hanya untuk lima sub-klasifikasi di dalam dua klasifikasi berbeda.
Kualifikasi Ahli
Selanjutnya, kualifikasi ahli maksimal lima SKK dengan dua klasifikasi. Di antara keduanya, salah satu klasifikasi tersebut adalah manajemen pelaksanaan. Sementara itu, klasifikasi yang termasuk pada ketiga ini antara lain sipil, mekanikal, tata lingkungan, arsitektur, manajemen pelaksanaan, dan rekayasa teknik.
Kebijakan SKK
Seperti telah dijelaskan di bagian sebelumnya, kebijakan terkait SKK Konstruksi bisa dilihat pada Surat Edaran Nomor 05/SE/M/2022. Di peraturan tersebut, SKK memiliki masa berlaku lima tahun setelah sertifikat diterbitkan.
Setelah itu, pekerja diwajibkan untuk memperpanjang sebelum masa berlaku habis. Ada beberapa poin penting yang terdapat pada surat edaran ini. Pertama, LPJK akan mencatat SKK yang belum dilakukan LSP sebelum PTUK maka akan diperpanjang hingga Desember 2022.
Poin berikutnya adalah kriteria sertifikat yang dapat diperpanjang otomatis adalah yang memiliki masa berlaku telah habis saat masa transisi berakhir, yaitu 7 Desember 2021. Kriteria tersebut berlaku juga pada Sertifikat Keahlian Arsitek dengan masa berlaku habis pada 7 Desember 2021.
Cara Membuat SKK Konstruksi
Setelah mengetahui syarat dan kebijakannya, maka pada kali ini akan dijelaskan lebih lengkap bagaimana cara daftar SKK Konstruksi serta apa saja tahapan-tahapannya. Sebagai catatan, mungkin akan ada perbedaan di lapangan tergantung kebijakan yang berlaku.
Melengkapi Dokumen Persyaratan
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memastikan untuk melengkapi semua dokumen persyaratan. Dokumen tersebut sudah disebutkan di bagian sebelumnya, yakni KTP asli, pas foto terbaru, email, nomor telepon, ijazah scan, NPWP, serta surat referensi.
Mengajukan SKK
Selanjutnya, pemohon perlu melakukan pengajuan pembuatan SKK Konstruksi. Pengajuan bisa dilakukan baik secara online maupun langsung ke LPJK dengan melengkapi seluruh data yang diminta. pengurusan SKK konstruksi ini biasanya tidak akan memakan waktu lama.
Pemohon yang mengajukan SKK juga harus lulus ketika menjalani ujian dengan catatan mendapatkan nilai di atas batas minimal. Ujian ini dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi atau Panitia Teknis Uji Kompetensi.
Setelah ujian selesai dilakukan, peserta akan diminta beberapa saat untuk mendapatkan hasil penilaian. Peserta yang lulus akan memperoleh SKK Konstruksi sesuai dengan tingkatannya. Sementara itu, bagi yang belum lulus bisa mencoba mendaftar di sesi berikutnya.
Jenjang atau Klasifikasi SKK
Terkait jenjang SKK Konstruksi, setidaknya terdapat 3 klasifikasi umum, yakni operator, tingkat teknik, dan ahli. Kemudian, klasifikasi ini dibagi lagi menjadi 9 jenjang. Semakin tinggi jenjang yang dimiliki, maka semakin besar pula tanggung jawab pekerjaan tersebut.
Klasifikasi Operator
Di dalam klasifikasi ini, tenaga kerja memiliki posisi di jenjang 1 sampai tiga. Kriteria yang harus dipenuhi supaya pekerja dapat termasuk di dalam klasifikasi tersebut adalah pernah mendapatkan pendidikan dasar atau mengikuti PBK minimal 2 tahun dan lulus ujian.
Sementara itu, untuk klasifikasi SKK Konstruksi jenjang ketiga, syarat yang harus dipenuhi adalah menyelesaikan pendidikan dasar SMA/SMK. Sebagai informasi, contoh pekerjaan di klasifikasi ini pada jenjang 1 antara lain tukang pasang baja ringan, tenaga pemasangan, dan tukang konstruksi besi beton.
Kemudian, pekerjaan untuk jenjang 2 adalah tenaga pemasangan waterproofing, tenaga bangunan gedung, dan tukang plester bangunan gedung. Terakhir, contoh untuk jenjang 3 adalah mandor instalasi rangka dinding, tenaga ahli perancah beton, dan mandor tukang pasang beton.
Klasifikasi Analis atau Teknik
Tingkatan yang lebih tinggi dari operator adalah analis atau teknik. SKK Konstruksi ini merupakan jenjang 4 hingga 6 dan diperuntukkan bagi pekerja dengan kemampuan analis atau teknis. Persyaratan pendidikan yang harus dipenuhi adalah lulus SMA minimal 6 tahun atau SMK 4 tahun.
Di sisi lain, untuk tingkat analis tertinggi atau jenjang 6 memang memiliki persyaratan yang lebih tinggi, yakni lulusan minimal D3 4 tahun, D2 8 tahun, dan D1 12 tahun. Tingginya tingkat pendidikan ini berkaitan dengan pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan terutama analisis risiko.
Contoh untuk sub-klasifikasi jenjang 4 antara lain pelaksana lapangan konstruksi, pengawas pekerjaan gedung, dan ahli gambar teknik bangunan. Sementara itu, contoh sub-klasifikasi jenjang 5 dan 6 adalah pelaksana pemeliharaan jalan serta pelaksana lapangan pengerasan jalan beton.
Klasifikasi Ahli
Klasifikasi SKK Konstruksi yang terakhir adalah ahli. Pekerja yang termasuk dalam klasifikasi ini mempunyai pemahaman dan pendidikan yang sangat baik sehingga dapat membuat perencanaan sistem konstruksi berdasarkan logika dan observasi.
Ahli konstruksi tergolong di dalam jenjang 7 dan 8. Untuk jenjang 7, pekerja diharuskan lulusan S1, D4 2 tahun, atau S1 terapan. Selanjutnya, jenjang 8 memiliki syarat lebih tinggi, yakni lulus D4 12 tahun atau S1 serta menjalani pendidikan profesi setidaknya 10 tahun.
Beberapa contoh pekerjaan jenjang 7 adalah ahli muda bagian teknik jalan, perencana konstruksi beton pracetak, dan manajer pengelolaan bangunan. Sementara itu, contoh jenjang 8 adalah ahli madya teknik jembatan, teknik jalan, dan pengawas pelaksanaan konstruksi bangunan.
Berapa Biaya Pembuatan SKK Konstruksi?
Untuk biaya pembuatan SKK Konstruksi memang bervariasi, tergantung dari jenjang dan metode yang digunakan. Akan tetapi, secara garis besar, estimasi biaya yang perlu dikeluarkan adalah berada di kisaran Rp800.000 hingga Rp8.100.000.
Sebagai catatan, biaya tersebut mungkin belum termasuk dengan akomodasi apabila tidak ada Tempat Uji Kompetensi di lokasi pemohon SKK. Untuk mendapatkan harga lebih murah, pemohon bisa mengurus seluruh prosedur secara mandiri.
Akan tetapi, saat ini banyak pemohon yang kesulitan atau tidak memiliki terlalu banyak waktu untuk mengurus semua perizinan hingga prosedurnya. Oleh karena itu, menggunakan jasa pengurusan SKK Konstruksi bisa menjadi pilihan tepat.
Tips Memilih Jasa Pengurusan SKK
Bagi yang ingin menggunakan jasa pengurusan memang perlu berhati-hati karena tidak semua layanan memiliki kualitas yang baik. Oleh sebab itu, beberapa tips ini mungkin bisa dijadikan panduan agar bisa mendapatkan jasa yang tepat.
Melihat Review Pelanggan
Cara ini efektif digunakan untuk menilai bagaimana kualitas dari sebuah layanan, salah satunya adalah jasa pengurusan SKK Konstruksi. Cobalah untuk melihat review dari beberapa klien sebelumnya, baik itu di sosial media maupun website layanan tersebut.
Jasa yang sudah profesional biasanya akan memiliki website sendiri dan menampilkan berbagai informasi seperti visi misi, layanan, waktu pengerjaan, testimoni, dan lain-lain. Manfaatkan hal tersebut untuk melihat bagaimana kesan dari klien, apakah baik atau kurang memuaskan.
Menanyakan Layanan Konsultasi
Meskipun akan seluruh proses pembuatan akan dimudahkan, namun pemohon juga harus memahami beberapa poin penting seperti kebijakan yang berlaku. Itulah pentingnya sebuah jasa memiliki layanan konsultasi kepada klien.
Adanya layanan konsultasi bisa menjadi nilai plus tersendiri sebagai kriteria jasa yang tepat untuk dipilih. Hal tersebut dikarenakan jasa dengan layanan konsultasi seputar SKK Konstruksi menandakan betapa profesional mereka.
Berapa Lama Beroperasi
Terakhir, silakan perhatikan dan cari tahu sudah berapa lama layanan tersebut berdiri. Pasalnya, semakin lama jasa berdiri artinya semakin baik kualitasnya dan mungkin sudah dipercaya oleh lebih banyak klien dibandingkan pendatang baru.
Selain itu, indikator ini juga penting untuk melihat pengalaman yang dimiliki. Ketika sudah berdiri cukup lama, berarti layanan tersebut sudah mengerjakan banyak pengurusan sehingga ada kemungkinan prosesnya menjadi lebih cepat.
Berapa Biaya Perpanjangan SKK Konstruksi?
Perlu diketahui bahwa setelah sertifikat diterbitkan, pemilik harus melakukan perpanjangan setelah lima tahun. Ketika masa aktif habis, maka dokumen ini sudah tidak bisa digunakan untuk keperluan apapun dan untuk mendapatkannya harus mulai membuat dari awal lagi.
Jadi, sangat penting untuk mengetahui kapan masa berakhir SKK yang dimiliki. Selain itu, pastikan juga untuk melakukan perpanjangan beberapa waktu sebelum masa berakhir. Untuk memperpanjang, pemohon bisa melakukan secara online maupun offline.
Terkait biaya yang harus dikeluarkan, lagi-lagi semua tergantung dari jenjang yang dimiliki. Namun, perkiraan biaya tersebut adalah mulai dari Rp1.500.000 hingga Rp9.000.000. Apabila menggunakan jasa pihak ketiga, biasanya harga akan lebih mahal.
Itulah tadi penjelasan lengkap seputar SKK Konstruksi. Bisa dikatakan bahwa dokumen ini memiliki peran yang sangat penting, terutama bagi yang bekerja di bidang konstruksi sebagai bukti kompetensi atau keahlian.